Saturday, September 7, 2013

Car Free Day : Vidklip Bang Jali :D

Minggu 1 September 2013

September Ceria, dibuka dengan Car Free Day di Jakarta. Sebelum pukul 06.00 WIB, Bunda Dini, sahabat Nyak, sudah BBM, mengajak Nyak ke lokasi Car Free Day di Jl Sudirman, dekat GBK Senayan. Dia sudah stand by di sana dengan Om Sonny dan Sherana sejak Shubuh !

Walau Rasta masih tepar setelah ikut Camp Day 2 hari dengan sekolah nya, tapi Rasta semangat sekali mau menikmati Car Free Day. Setelah sholat shubuh, Rasta tidak mau tidur lagi. Raya dan Sha ikut bangun juga. Jadilah akhirnya Nyak, Rasta, Raya, Sha dan Eyang Uti meluncur ke lokasi Car Free Day. Kami janjian bertemu dengan Bunda Dini di FX.

Dari FX kami lari-lari kecil ke arah GBK. Lari-lari kecil ini maksudnya biar ada unsur olah raga nya. Pencitraan. Haha. Rasta Raya Sha dan Shera sih benar-benar olah raga. Mereka balapan lari ! Nyak? Ya melipir ke tukang cilok dan otak-otak lah...

Sedang asik duduk-duduk sambil makan cilok, eh kami dihampiri Denny Cagur yang sedang bikin video klip "Bang Jali" wakakakak. Bunda Dini iseng motret Nyak. Ini jebakan batman ya sodara-sodara. Awalnya si Bunda bilang mau motret Nyak dan anak-anak, kenapa jadi ada Om Denny juga? Awasss kau Bundaaa !!!

Capek olahraga...kami ditraktir sarapan oleh Om Sonny di Wendy's FX. Makasih ya Om. Semoga job nya makin banyak dan rezekinya makin berlimpah. Barakallah. Aamiin :)

-------


Ini ke-2x kali nya Rasta Raya Sha menikmati Car Free Day. Sebelumnya, Nyak pernah bawa mereka ke lokasi Car Free Day di Bunderan HI. Waktu itu kami hanya ber-4 saja dari rumah. Rada nekat sih. Pagi-pagi bawa 3 anak kecil tanpa Babe, Uti atau si Mpo. Hehehe. Nevermind, Nyak kan Super Mom :D


CAMP DAY : One Fine Day with Babe


Jumat 30 Agustus 2013 : Muhasabah ... the Camp Fire

Camp Day adalah salah satu acara sekolah yang selalu ditunggu Abang Rasta. Tahun ini,  acara Camp Day - SD Al Alaq berlokasi di Desa Wisata, TMII. Sebelum nya, Nyak sudah persiapkan barang-barang yang wajib dibawa Rasta, sesuai daftar yang diberikan pihak sekolah :

1 stel baju pramuka.
2 stel celana panjang dan baju.
Pakaian dalam.
Handuk+peralatan mandi.
Plastik untuk baju kotor.
Sandal.

Nyak juga melengkapi Rasta dengan, pocari, pop mie dan crackers. Pihak sekolah juga menyediakan makanan untuk siswanya, tapi Nyak jaga-jaga saja kalau Rasta tiba-tiba kelaparan sebelum tidur :)

Jumat, pukul 11.00 WIB Nyak dan Raya antar Rasta ke SD Al Alaq untuk berkumpul dengan rombongannya. Anak laki-laki berangkat belakangan karena harus sholat jumat berjamaah lebih dulu. Setelah itu Rasta dan seluruh peserta Camp Day berangkat naik bus yang disediakan pihak sekolah.

Malamnya, orang tua diberi kesempatan menemui anak-anaknya di lokasi Camp Day dari pukul 19.00 - 21.00 WIB. Nyak Raya Sha dan Eyang Uti meluncur ke Desa Wisata TMII. Kami tiba di sana dan sempat menemui Rasta sebelum acara Camp Fire alias Api Unggun.



Raya sempat bertemu Miss Mya, wali kelas nya di TK Al Alaq yang datang mengantar putranya, Daus, siswa kelas 1, adik kelas Rasta. Selain bertemu Miss Mya, Raya juga bertemu Zidan teman sekelasnya di TK yang kebetulan adalah putra Miss Zulfa, kepala sekolah Rasta.

Saat acara api unggun, seluruh siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Rasta tergabung dalam kelompok Umar Bin Khatab pimpinan Miss Zia. Tiap kelompok dipimpin seorang guru dan harus menampilkan yell-yell terbaiknya. Ini ajang untuk menguji ktreatifitas siswa dalam membuat yell-yell yang unik dan seru. Kelompoknya Rasta mengemas yell-yell nya dalam gaya rap sambil berjalan keliling api unggun. Kalau menurut Nyak sih, kelompok Rasta yang paling bagus "yell" nya. Ups, subjektif banget yaaa. Haha
RASTA and his best friend, DIO
RAYA and his classmate, ZIDAN

Makin malam, masuk ke acara muhasabah. Api unggun dipadamkan. Tema Camp Day kali ini adalah : Bersyukur. Surat Ar Rahman dibacakan oleh 3 orang guru perempuan. Lalu di layar lebar, siswa menyaksikan film pendek tentang pengorbanan orang tua pada anaknya.

Miss Zulfa mempimpin acara muhasabah ini. Seluruh siswa larut dalam suasana haru saat diminta instrospeksi diri, apakah sudah jadi anak shalih yang patuh pada orang tua...apakah sudah jadi anak yang baik pada sesama...Banyak siswa yang menangis terharu. Lalu di akhir muhasabah, para siswa dipersilakan menemui dan memeluk orang tuanya yang datang menjenguk mereka malam ini.

Pukul 10.30 WIB, Nyak Raya Sha dan Eyang Uti meninggalkan lokasi Camp Day. Malam ini Rasta tidur di dorm bersama teman-teman sekelompoknya. 1 dorm terdiri atas beberapa siswa. Rasta senang sekali karena tempat tidurnya berbentuk bunk bed. Tentu saja, Rasta pilih tidur di atas. Haha. Good Night Rasta, have a nice dream. Enjoy your Camp Day, Son :)

----

Sabtu 31 Agustus 2013 : One Fine Day with Babe.

Alhamdulillah hari ini Babe bisa jemput Rasta pulang dari acara Camp Day. Sekitar pukul 10.00 WIB, Babe Nyak Raya dan Sha meluncur ke lokasi Al Alaq-Camp Day di Desa Wisata TMII. Kami tiba di sana saat Rasta baru selesai acara Pramuka : Mencari Jejak. Setelah review dan closing, acara Camp Day tahun ini dinyatakan selesai dengan sukses. Sampai jumpa di acara Camp Day tahun depan.

Raya dan Sha senang sekali, bisa main dengan Babenya sambil menunggu Rasta bersiap-siap untuk pulang

Terimakasih Babe :)

Mendadak Mudik 11 : Happy 1st Birthday Firdaus "Auf"

Selasa 13 Agustus 2013

Setelah maghrib, Nyak Rasta Raya Sha dan Eyang Uti diajak Tante Tria ke Papa Ron's Pizza untuk merayakan Ulang Tahun Pertama Firdaus, putra pertama Om Firman dan Tante Rina, cucu Eyang Tuk (Atung) dan Eyang Fina (Uti).

Atung dan Uti dikaruniai 3 anak, Tante Tria dan si Kembar, Om Firman dan Om Furqon. Dari 3 anak ini Atung dan Uti mendapatkan 4 cucu, Nadia, Nayya, Firdaus dan Sarah. Sayang di perayaan ultah pertama Firdaus ini Atung dan Uti sedang bertugas ke Turki.

Nadia, putri Tante Tria dan Om Yandra yang masih balita, biasa memanggil Firdaus dengan panggilan sayang "Dede Auf". Hehehe. Sedangkan Sarah, putri Om Furqon dan Tante Arum, biasa dipanggil Nadia dengan sebutan "Dede Ahah". Hehehe. Ada-ada saja nih Mba Nad Nad.
the birthday boy...firdaus "dede auf"dan umi rina
sarah "dede ahah" dan umi arum

Happy 1st Birthday Firdaus. Semoga menjadi jagoan shalih yang ganteng, sehat, cerdas, berbakti pada orang tua, menjadi kebanggaan keluarga dan selalu dalam lindungan Allah. Aamiin.

--------------

Rabu 14 Agustus 2013 : Naik Andong Keliling Malioboro

Raya pengen naik andong !  Jadilah malam ini Nyak, Rasta, Raya, Sha, Uti, Lila dan Tante Ayu naik andong menyusuri Malioboro, Ngupasan dan Gandekan.

Sebelumnya kami diantar Om Yandra, Tante Tria, Nadia+Nayya ke Malioboro. Mereka tidak ikut naik andong karena akan meneruskan perjalanan ke Gowongan. Dari Malioboro, kami start naik andong. Lumayan, 1 putaran Rp 60 ribu saja. Rasta duduk di muka, di samping Pak Kusir yang sedang bekerja mengendarai kuda supaya baik jalannya. Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk suara sepatu kuda !

Raya dan Sha sangat menikmati perjalanan naik andong keliling Malioboro di malam hari. Sepanjang perjalanan Sha dengan riang bernyanyi. Tiap kudanya berhenti karena lalu lintas yang padat sepanjang Malioboro, Sha ngambek dan rewel. Maunya jalan terus. Kalau perlu, ngebut. Tante Ayu dengan baik hati jadi fotografer kami. Dengan sigap, Bundanya Lila ini naik turun dari andong di spot yang agak sepi agar bisa memotret kami. Makasih ya Tante Ayu. Hehehe

Puas naik andong, kami naik 2 becak ke Gowongan, menyusul Nadia dan Nayya. Di sana kami bertemu Pakde Oki dan Bude Ria serta kedua putra putri mereka, Mba Intan dan Mas Keanu yang mau diperiksa Dokter Ari. Malam ini, di rumah Gowongan, ada Dokter Ari yang sedang praktek. Wah asik, bisa ikutan diperiksa sekalian. Dokter Ari adalah dokter yang mengobati pasien nya dengan pengobatan herbal. Uniknya, saat memeriksa pasien, beliau tidak menggunakan stetoskop, tapi menggunakan sebatang korek api yang ditempelkan di punggung pasien.

Oiya, malam ini adalah malam terakhir kami di Jogja, malam terakhir kami menginap di rumah Om Yandra+Tante Tria di Pesona Kuantan, Tegal Rejo. Tepat pukul 12.00 tengah malam, kami pulang ke Bekasi.

Terimakasih Om Yandra, Tante Tria, Nadia dan Nayya untuk segala kebaikannya selama kami menginap di sana. Terimakasih Om Yandra yang tiap pagi sebelum berangkat kerja, rajin beli sarapan enak untuk kami. Soto Ayam nya enak banget Om ! Suegerrr, bikin ketagihan :D

Maaf ya Nadia sayang untuk insiden dorong-dorongan, tabok-tabokan dan cakar-cakaran dengan Kaka Sha. Maklum masih balita. Wakakakak. Baby Nayya, Bude Iwas pasti kangen gendong dan mangku kamu sampai bobo pules. Abang Rasta pasti kangen main sama "bayi besar" nya yang suka "krukupan". Hehehe.
nadia dan sha

Terimakasih Lila yang setiap hari menemani Rasta Raya main sepeda. Terimakasih Tante Ayu yang menemani kami jalan-jalan. Terimakasih Om Marwan yang merelakan anak istrinya direpoti :)

Terimakasih Semua. Maturnuwun Jogja
Sampai jumpa lebaran tahun depan !

Mendadak Mudik 10 : Taman Pintar+Becak Lampu

di teras rumah nadnay
Senin 12 Agustus 2013

Rumah Om Yandra, Tante Tria dan kedua putri mereka, "Duo NadNay" Nadia (2 thn)+Baby Nayya di Pesona Kuantan, Tegal Rejo, Jogja adalah salah satu rumah favorit Rasta+Raya selain Rumah Keluarga Eyang Aning di Tangkisan, Klaten.

Komplek perumahan NadNay ini relatif sepi, aman dan nyaman untuk anak-anak bermain. Rasta Raya puas jalan-jalan keliling komplek atau lari-lari bermain dengan anak-anak komplek. Puas? Jelas ! Kalau di rumahnya sendiri di Bekasi, Rasta+Raya kan dilarang main keluar pagar. Hahaha

Cuma 1 hari berada di komplek nya NadNay Rasta dan Raya sudah kenal dengan hampir semua anak kecil yang tinggal di komplek itu dan hafal rumah mereka masing-masing. Wow ! Anak-anak itu benar-benar makhluk sosial sejati ya. Gampang sekali beradaptasi dengan lingkungan baru dan segera mendapatkan teman-teman baru.

Ada 1 hal lagi yang selalu ditunggu-tunggu kedatangannya oleh Rasta dan Raya : Lilaaa ! Ashilla Tarawati ini umurnya sama dengan Rasta, 9 tahun. Mereka juga sama-sama duduk di kelas 4 SD. Lila adalah putri tunggal Tante Ayu+Om Marwan. Tante Ayu adalah putri Eyang Endro, adik Eyang Uti. Jadi Nyak dan Tante Ayu sepupu.

Siang hari, Lila datang membawa sepedanya. Si Manis yang baik hati ini rela naik sepeda dari rumahnya ke rumah NadNay supaya bisa main dengan 3R. Dengan sabar, Lila memboncengkan Rasta naik sepeda keliling komplek.
lila, raya dan sha

Menjelang sore, Eyang Endro+Eyang Heni, kakek+neneknya Lila, mengantar Nyak Rasta Raya Sha jalan-jalan. Nadia, Lila+Bundanya (Tante Ayu) ikut juga. Oiya, Si Mbok juga lho ! Hahaha. Kami menuju ke Taman Pintar di dekat benteng Vredeburg, Malioboro. Taman Pintar ini adalah Taman Ilmu Pengetahuan, khususnya Fisika.

Dari Taman Pintar, kami menuju ke Rumah Eyang Heni+Eyang Endro di Mangkuyudan. Sholat maghrib+makan dulu. Dari sana rombongan kami meneruskan acara jalan-jalan ke Alkid alias Alun-Alun Kidul. Tujuan utamanya : Naik Becak Lampu ! Horeee.

Kami memilih becak lampu yang bertingkat. Bagian bawah muat 6 orang. Bagian atas muat 4 orang. Rasta+Lila tentu saja langsung semangat naik ke bagian atas. Eyang Uti dan Raya pilih duduk di bagian bawah sebelah depan. Di belakang mereka, ada Tante Ayu, Nadia, Nyak, Sha dan si Mbok. PR bagi kami adalah : Harus mengemudi+menggenjot sendiri becaknya ! Ada 4 pedal yang harus digenjot oleh 4 orang. 2 di depan. 2 di belakang. Waduh !

Karena merasa tidak sanggup mengemudi becak lampu yang lumayan besar itu, Nyak menyewa jasa si pemilik becak. Tentu saja kami harus tambah ongkos. Sewa becak lampu keliling Alkid Rp 50.000. Tambah ongkos jasa supir becak jadi Rp 60.000. Ah gapapa lah. Daripada harus nyetir becak sendiri. Wakakak.

Walau yang mengemudi adalah Pak Supir Becak Lampu, tapi dia tetap minta tolong kami ikut menggenjot becak. Tempat duduk Eyang Uti di depan ternyata ada pedalnya. Haha. Jadilah si Eyang yang duduk sama Raya di sisi kiri depan, persis di samping Pak Supir Becak Lampu ini harus ikut genjot becak.

Di belakang Uti, di sisi kiri belakang ada Tante Ayu yang kebagian jatah menggenjot karena ada pedal di bawah kursinya. Si  Mbok yang duduk di sisi kanan belakang, persis di belakang supir, juga dapat jatah menggenjot karena pedal ada di bawah kursinya. Kesimpulannya, posisi paling aman, tanpa pedal dan tidak perlu susah payah genjot becak adalah : Di Tengah. Itu tempat duduk Nyak ! Horeee ! Nyak bebas tugas. Hahaha.

Eh jangan dikira enak ya. Karena Nyak di tengah harus handle Sha dan Nadia, 2 balita yang sama-sama tidak mau anteng ! Wakakakak. Seram kan? Takut jatuh dari becak...Hahaha

Lelah mengitari Alkid dengan becak, sambil menunggu dijemput Eyang Endro+Eyang Heni, kami pun lesehan di Alkid : Menikmati Ronde+Jagung Bakar ! Asoy ! Rasta Raya dan Lila asik bermain Gasing yang dilengkapi Lampu Flip Flop sehingga bisa menyala di udara. Penjual mainan nya kreatif ya. Haha

Friday, September 6, 2013

Mendadak Mudik 9 : Reog + Taman Lampion

Minggu 11 Agustus 2013

Siang ini Rasta dan Raya nonton Reog di Tangkisan. Nyak+Baby Sha tidak ikut nonton. Takut. Hehe. Rasta dan Raya nonton ditemani Eyang Aning, Eyang Danis, Tante Iput+Om Bintang. Selesai nonton, Nyak tanya bagian yang paling mereka suka dari pertunjukan Reog itu.

Rasta bilang :
"Aku suka waktu ada yang dicambuk tapi kebal..."

What??? Serem benerrr sehhh...

Raya dengan muka polos sambil senyum-senyum, bilang :
"Aku suka waktu ada yang lidahnya dipakein pisau, tapi gak kesakitan...hebat !"

Oh, tidaksss ! Itu lebih serem lagi Nak !!!

Setelah itu Nyak langsung sibuk ceramah ke Rasta+Raya bahwa apa yang mereka lihat saat nonton Reog tadi...TIDAK BOLEH DITIRU ! BAHAYA ! Hahaha...

Sorenya, Eyang Aning sekeluarga mengantar Nyak Rasta Raya+Sha ke Taman Lampion di Monjali (Monumen Jogja Kembali). Kami tiba di sana setelah Maghrib. Dalam kegelapan malam, aneka lampion warna warni dengan berbagai ukuran dan bentuk yang unik terlihat semarak.

Ada lampion yang berbentuk 6 Presiden RI : Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati dan SBY. Tebak, presiden mana yang Nyak pilih untuk difoto?

Yang tak kalah unik adalah Lampion berbentuk "Tugu" The Landmark of Jogjakarta.

Dari Taman Lampion, kami menuju ke Monalisa, mau makan burger lesehan dekat UGM. Wah, sampai sana ternyata kami sudah kehabisan. Burger, Pizza dan aneka makanan lezat lain khas Monalisa sudah ludes disantap para pembeli yang memadati tikar-tikar lesehan yang disediakan untuk makan burger. Wah, padahal asik banget ya. Lesehan makan burger...Next time deh. Pokoknya wajib icip-icip Burger Lesehan ala Monalisa :)

Hmm, makan dimana ya? Sudah malam...Lapar...Kalau tanya Raya mau makan dimana, jawabannya sudah pasti :
KEPEKSI ! Hahaha.

Kepeksi itu istilah Raya untuk : KFC. Karena masih rada cadel, Raya menyebut KFC sebagai Kepeksi. Well, jadilah malam itu kami ramai-ramai makan di Kepeksi :D

Makan malam bersama Keluarga Eyang Aning di Kepeksi sekaligus sebagai perpisahan karena kami akan menginap di Jogja mulai malam ini. Maturnuwun sanget...Terimakasih banyak pada Eyang Aning, Eyang Danis, Tante Iput dan Om Bintang atas segala kebaikannya selama kami menginap di rumah mereka yang sangat nyaman dan bikin betah. Rasta dan Raya sampai ingin sekali punya rumah persis rumah Keluarga Eyang Aning. Hehe. Terimakasih Eyang Danis untuk masakannya yang selalu Mak Nyus.

We're gonna miss u all ... *Hugs*

Usai makan malam di Kepeksi, Eyang Aning sekeluarga mengantar Nyak Rasta Raya Sha+Uti ke rumah Om Yandra+Tante Tria di Pesona Kuantan, Tegal Rejo, Jogja. Selama di Jogja kami akan menginap di sana. Tante Tria adalah sepupu Nyak. Ayahnya Tante Tria adalah Eyang Tuk, adik Eyang Uti. Om Yandra dan Tante Tria sama-sama berprofesi sebagai dosen. Mereka dikaruniai 2 putri lucu : Nadia (2th) dan Baby Nayya.
nadia dan nayya

Thursday, September 5, 2013

Mendadak Mudik 8 : Pantai Jung Wok


Sabtu 10 Agustus

Pasca insiden Ombak Mendadak tadi, Nyak Rasta Raya Sha, Eyang Uti dan seluruh rombongan keluarga kami tetap asik bermain di Pantai Siung. Eyang Widi, istri Eyang Aji sudah menyiapkan makanan lezat untuk makan siang ini : Nasi, Rendang, Sop Iga. Makan sambil duduk di pantai beralas tikar, menghadap ke laut, dengan buaian angin sepoi-sepoi sungguh nikmat !

Rasta dan Raya beli mainan layangan, pesawat dan saringan ikan. Hahaha. Puas makan, mereka asik bermain lagi sampai Eyang Aji mengajak seluruh rombongan untuk pindah ke pantai berikutnya : Pantai Jung Wok.

Pantai Siung dan Pantai Jung Wok adalah pantai-pantai di Gunung Kidul yang termasuk rangkaian Pantai Selatan. Masih banyak lagi pantai-pantai indah lainnya di Gunung Kidul. Cantik? Pastiii...Sangar? Iya lah...Pantai Selatan gitu lohhh. Hehehe.

Kalau perjalanan menuju Pantai Siung tadi walau berkelok-kelok dengan pemandangan pegunungan indah di kanan kiri, tapi jalannya tetap beraspal mulus, maka perjalanan menuju Pantai Jung Wok...lebih jauuuh. Pemandangan di kanan kiri tetap mempesona, tapi jalannya berupa tanah coklat yang berliku naik turun. Medannya lumayan berat. Lebih mirip area olahraga dengan mobil offroad. Rasanya seperti naik roller coaster. Mobil-mobil kami bergoncang-goncang. Bayangkan kalau kami melewatinya saat hujan, pasti penuh kubangan lumpur yang tebal di sana sini. Seruuu !

Perjalanan jauh dan sulit ini akhirnya membawa kami memasuki area Pantai Jung Wok. Di gerbangnya ada papan bertuliskan :

Dilarang meninggalkan apapun kecuali jejak.
Dilarang mengambil apapun kecuali foto.
Dilarang membunuh apapun kecuali waktu.

Dari gerbang, ternyata lokasi pantai masih sekian kilometer lagi alias masih jauh dan medan tetap sulit. Mobil Offroad beraksi lagiii. Yeah ! Hahaha...

Setelah tergoncang-goncang sepanjang perjalanan yang lumayan jauh dengan medan yang sulit, penantian kami terbayar...Pantai Jung Wok membentang di hadapan kami...
Subhanallah !!! Allahu Akbar !!!
Indah sekali alam ciptaan Mu Ya Allah...



We would like to thank Eyang Aji for taking us to the most beautiful pristine beach ever ! Such exotic, romantic and mystic beach...

Maturnuwun Eyang Widi untuk makan siang yang lezat. Makasih Om Lanang, Om Bagus dan Tante Jelita yang sudah menemani kami main-main di pantai :D

Mendadak Mudik 7 : Pantai Siung



Sabtu 10 Agustus

Eyang Aning sekeluarga mengajak Nyak Rasta Raya Sha+Uti ke rumah Eyang Aji, di Wonosari. Perjalanan ke sana benar-benar menyenangkan, jalannya berkelok mendaki dengan pemandangan yang indah di sisi kanan dan kiri.

Tiba di sana kami disambut Keluarga Eyang Aji. Beliau adik Eyang Uti, anak ke-10 dari 13 bersaudara. Eyang Aji adalah kepala salah satu rumah sakit di Wonosari. Di rumah, Pak Dokter yang satu ini tetap buka praktek. Saat kami datang pun, Pak Dokter sedang melayani pasiennya.

Rencananya kami akan ke pantai hari ini, ramai-ramai konvoi 2 mobil.
Mobil 1 : Eyang Aning, Eyang Danis dan putra putri mereka, Tante Iput+Om Bintang. Juga Nyak Rasta Raya Sha+Eyang Uti.

Mobil Eyang Aji : Eyang Aji dan putra putri nya, Om Lanang, Om Bagus+Tante Jelita. Juga ada Tante Bi+suami dan putra putri mereka Paundra+Puan yang masih bayi.

Sebelumnya, Eyang Widi, istri Eyang Aji juga berencana ikut ke pantai. Tapi Bu Bidan cantik yang baik hati ini harus menunggui pasiennya yang mau melahirkan. Salut Bu Bidan Widi. Bismillah, smoga persalinan pasiennya lancar ya :)

Pantai pertama : Pantai Siung.
Kesan pertama. Ramaaaiii bangeeet.
Maklum. Masih dalam suasana Libur Lebaran. Jadi pantai penuh oleh keluarga dengan anak-anak kecil. Nyak sudah siapkan swim suit untuk Rasta+Raya. Silahkan main air sepuasmu Nak. Hati-hati ya.

Tadinya Nyak tidak berniat untuk main air sama sekali. Cuma jalan-jalan di pasir dengan Sha dan memotret Rasta+Raya. Lalu Raya ingin buang air kecil dan minta ditemani. Karena malas keluar dari pantai dan jalan ke arah toilet, Nyak ajak Raya pipis di balik karang yang agak sepi. Waktu itu cuma ada orang pacaran. Hihi.

Sempat berpikir...wah pipis nya Raya di pasir, disiram pakai apa ya? Coba ada ombak yang tiba-tiba nyasar ke sini ya. Ah tidak mungkin ada ombak. Di balik karang ini kering sama sekali...

Baru beberapa detik Nyak selesai bicara dalam hati, tiba-tiba ada ombak besar dan lumayan tinggi menyapu kami. Reflek, Nyak angkat Raya tinggi-tinggi. Kalau tidak, tingginya ombak hampir se-kepala Raya. Mau lari pun kaki berat karena ditarik ombak. Nyak cuma bisa pasang kuda-kuda, berdiri sekuat tenaga melawan arus dari arah belakang. Raya panik, hampir menangis. Nyak menenangkan Raya,
"Tenang aja. Ombak itu ciptaan Allah. Gak akan bisa melawan kuasa Allah..."

Nyak bilang begitu sebenarnya untuk menghibur diri. Aslinya sih, Nyak takut juga. Ketika ombak agak surut, Nyak cepat-cepat lari menjauh dari pantai. Wah, ombaknya tinggi juga. Celana jeans Nyak basah semuaaa. Aneh, kok tiba-tiba air pasang ya siang-siang begini. Ternyata semua orang di pantai juga heboh membicarakan ombak dadakan yang lumayan tinggi tadi. Ada anak-anak kecil yang menangis ketakutan.

Astaghfirullah...Terimakasih untuk perlindungan Mu pada Nyak dan Raya, Ya Allah.